Menu



Modifikasi sepeda motor lagi mengarah ke aliran Cafe Racer. Tampilannya seperti motor balap zaman dulu yang dilakoni para bule. Ketika itu, cirinya, fairing membulat dan suspensi belakang ganda atau tangki bensin memanjang.
Itu dulu. Sekarang, tentu mengikuti perkembangan zaman. Jadi, antara klasik dan modern dikombinasi seperti yang tampak pada Suzuki Thunder 250 punya Donny Ariyanto dari Jakarta dan Honda CB 125 punya Panjul RR dari Denpasar, Bali. Secara fisik hampir sama, hanya ada bagian tertentu yang membedakannya.
New School modern Suzuki Thunder milik Donny ini perpaduan modern dan klasik yang idenya datang dari Kalis Bramantyo, sang modifikator dari Studio Motor di Jl. Ciputat Raya No. 42, Jakarta Selatan. Tadinya, katanya, Donny mau seperti cafe racer.

Untuk pengerjaannya dimulai dari papas rangka belakang sebanyak 25 cm. Customized sasis ini sudah tentu untuk mengejar bentuk ekor tawon. “Pakai pipa yang diameternya sama dengan rangka asli. Cuma bentuk ujungnya seperti huruf “U”,” terang Donny (31).
Era modernnya tampak pada lengan ayun. Bawaan standar yang terlalu besar dan kekar jadi tidak imbang. Maka, desain ulangnya mirip punya Ducati dengan bahan dari pipa. Kesan sport kina kuat dengan pemakaian monosok dan knalpot di bawah undertail.
Ol Skool Sementara Cafe racer punya Panjul R.R. ini lebih dekat dengan zaman dulu. Seperti single seater, sokbreker belakang model ganda, dan tampilan setangnya model balap yang dilengkapi dengan mini winshield serta didukung komponen racing berfitur lawas.
Bukan berarti pada Honda CB 125 produksi 1976 tidak ada bolt-on new school. Perhatikan pada setang, posisi pipa teleskopik sudah naik dari segitiga dan bagian tengaj diisi setang jepit dengan gesain terbaru. Belum lagi pemasangan gas spontan serta handel yang biasa dipakai pada motor harian.
Untuk kerangka tak banyak di chop. Ia hanya memberi sentuhan minimalis dengan mengadopsi tangki custom dan jok tunggal sebagai ciri dari Cafe Racer

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top