Dalam target marketing perindustiran sebuah Rokok, Indonesia adalah negara dengan pasar yang potensial selain Cina dan India. Disekitar wilayah ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok paling terbesar. Dikarenakan jumlah konsumsinya yang sedemikian intensif, rokok merupakan kebutuhan nomor dua setelah beras.
Usia yang mengkonsumsi rokok pun beragam, yang dimulai dari bocah yang masih belum sokolah sampai orang tua. Belum ada peraturan yang tegas untuk membatasi akses rokok, sampai saat ini rokok masih sangat mudah untuk didapatkan dan bisa dibeli satuan tanpa batasan usia pembeli.
Hal inilah yang menyebabkan timbulnya para perokok cilik. Beberapa kali negara kita diperbinjangkan oleh berita media luar yang mengangkat kisah “Baby Smoker” atau bocah perokok. Namun hal itu pemerinta tidak segera membuat regulasi agar mencegah hal demikian kembali terulang.
Padahal dengan banyaknya orang yang mengkonsumsi rokok, negara perlu memberi subsidi kesehatan sebesar 240 trilun rupiah, tidak sebanding dengan sumbangan dari cukai rokok sebesar 62 trilun rupiah per tahun.
Berikut ini adalah 5 bocah Ingusan Pecandu Rokok yang Menghebohkan Media Massa:
Muhammad Dihan Awalidan
Sejak berusia 2 tahun lalu, Muhammad Dihan Awalidan (4,5 tahun) asal Garut Jawa Barat sudah mengenal dan mulai kecanduan akan rokok. Kisahnya terdengan kedunia setelah beberapa media Inggris dan Australia mempublikasikan kisahnya baru-baru ini.
Sandi Adi Susanto
Sandi Adi Susanto, balita perokok yang berasal dari kota Malang yang videonya beredar luas sejak tahun 2010 dan sudah merokok sejak berusia 1,5 tahun. Bocah laki-laki ini juga sering bicara kotor meski orangtua meyakini perilaku tersebut muncul karena Sandi dirasuki arwah neneknya. Kini Sandi Telah dinyatakan sembuh dari ketergantungannya.
Ilham
Bocah berusia 8 tahun asal Sukabumi ini selain dikenal sebagai bocah perokok, juga suka mengeluarkan kata-kata kasar layaknya preman yang dewasa. Konon katanya sempat berhenti merokok disaat didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak, namun kabarnya sekarang Ilham telah mulai mengisap rokok lagi dan sering mencari uang dengan menjadi seorang tukang parkir.
Reno Ardiansyah
Balita 1,8 tahun asal Palembang ini sudah merokok sejak berumur 14 bulan. Awalnya ia kenal rokok karena sering menjilati filter rokok ayahnya, sehingga ia pun kecanduan dan ia akan menangis jika tidak diberi rokok.
Ardi Rizal
Balita asal Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ini mendunia pada pertengahan tahun 2010 karena kebiasaan merokoknya. Di usianya yang saat itu baru berumur 2,5 tahun, ia sanggup menghabiskan 3-4 bungkus rokok dalam sehari. Namun dikarenakan pendampingan intensif, Ardi kini sudah lepas dari kecanduan rokok.
0 komentar:
Posting Komentar